Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Terukir Kembali

Gimana ya cara nulis cerita yang runtut? Okelah bakal aku coba. Haiii.. aku hadir lagi setelah beberapa hari lalu nulis cerita soal gadis 17 tahun yang berhenti dari kisah yang sama sekali belum ia mulai.           Dibawah rintik hujan detik ini, aku ingin mengingat bagaimana kemarin aku menjadi sering sedih, apalagi jika diujung senja.      Aku masih gadis yang sama dengan sosok gadis kemarin, gadis 17 tahun yang barusaja merasakan pahitnya tertinggal dengan bayangan, kenangan serta sepi.      Alasanku kembali kesini hanya untuk berkabar bahwa kisahku semakin pulih. Sebenarnya tepat setelah hari kemarin aku menulis kisah itu ditanggal 3 januari, hatiku berangsur mulai membaik. Kenapa? Karena aku mulai bisa mengikhlaskannya dan terbiasa dengan bayangnya meski tak dengan raganya seperti akhir tahun silam.      Tapi kau tak tau? Kalau baru saja ia mencoba untuk memperbaiki kepercayaa...

Tak Sekuat Kemarin

Kenapa berbuat sesukanya ya? Kamu datang dan pergi tanpa kabar hingga pamit Aku berusaha buat mencoba memahami, namun selalu gagal Kamu membuatnya semua seolah sulit Atau kau sengaja membuat teka-teki? Jujur aku masih menyayangimu, namun kini aku terbiasa hanya dengan bayangmu, bukan ragamu. Perasaanku tak sekuat kemarin... Tapi masih ada, ia belum sempurna menghilang.

Cinta Tak Harus Memiliki

Sebentar.. aku perlu berdiskusi pada semesta Untuk memastikan bahwa merekapun setuju Hingga keluarga langit sebagai saksi bisu Bahwa akhirnya kita tlah berhenti berotasi Mungkin dalam kurun waktu tertentu Atau justru waktu yang tak berujung? Selamanya?. Entahlah.. Lihat saja kenyataannya Jarak kita semakin jauh walau tebalnya, Kita pernah sedekat nadi Mata kita masih bertemu namun, Aku enggan mencari sesuatu di retinamu lagi Walau akhirnya aku tau nyatanya, disana masih ada aku Semestinya kau lebih tau, sekali tercipta jarak Jarang sudi-ku berguna menghapusnya Yang ada, justru akulah yang berani perjelas tentang apa yang baru kau ciptakan Jarak diantara kita Biarlah saat ini, aku mencintaimu tanpa perlu kau tau Juga, kau mencintaiku tanpa perlu kutau Sejatinya cinta tak harus memiliki bukan? Mari kita tunggu, titik dimana kita sama2 menyerah, lelah, dan sama-sama tak perduli lagi.