Langsung ke konten utama

Mengertilah

Aku bukan tak menghargai perasaanmu
Aku ingin sendiri dan aku terlalu lelah untuk merasakan
sakitnya jatuh cinta hingga dikhianati lalu patahati.
Ya.. aku terlalu lelah untuk itu semua

tolong biarkan aku bernafas dan pasrah akan takdir Tuhan
biarkan aku menari dalam doa2ku dan biarkan hanya Tuhan
yang mengetahui perasaanku. Sejauh ini biarkan aku memilih jalanku
tolong jangan menguntitku jangan mengikutiku,
aku bukanlah penjahat atau tawananmu
biarkan aku melihat langit tanpa awan mendung disana
biarkan aku berlari dan bangkit jika terjatuh
biarkan aku terbang bebas menghindari badai disana
cukup lihat aku dari kejauhan
cukup balas rinduku lewat doamu
jangan ikat aku lagi.. jangan..
jangan ..

aku hanya ingin berbakti pada kedua orangtuaku
tanpa membantah dan melawan mereka
aku hanya ingin lebih mencintai
ALLAH sebelum mencintai hamba-Nya yang lain

Tenang, aku takkan menjahatimu, aku takkan melupakanmu
bagaimanapun juga kau adalah kenanganku
yang mungkin jika Allah menghendaki
untuk pertemuan kita dimasa depan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari semalam

Jika saja aku tak merasakan kantuk yang luar biasa, Mungkin aku sudah menuliskan ini dari semalam, Ada beberapa patah kata yang kutuliskan semalam sebagai penghantar tidurku, bukan dengan mendengarkan lagu seperti biasa untuk mengiringi tidurku, aku malahsedikit  menuliskan curahan hatiku lewat kata. Cuaca pagi ini mendung, gerimis hujan tadi membasahi tubuhku yang lepas demam ini. Semoga saja tubuhku kembali membaik karena nyatanya sakit ditanah rantau itu amat menyiksa. Tapi sebab orang2 yang masih menyayangiku, rasa tekad untuk lekas sembuh ini sangat kuat. Aku tak ingin memanjakan tubuhku, aku harus sembuh. Selain itu tanpa aku hiraukan, mungkin seonggok hati didalam tubuhku ini juga perlu disembuhkan dari segala hal yang membuatku merasa perih. Tak apa aku akan pelan2 melakukannya dengan berdamai menghadapi segala kebahagiaan dan keperihan yang diberikan oleh kekasihku sekarang. Seperti kata-kataku postingan sebelumnya, aku benar belum pernah berjua dengannya. Sampai deti...

Lelah dan Bertahan

Sudah pukul berapa aku masih mendengarkan lagu yang menyayat hati? Harusnya aku sudah memejamkan mataku dan beristirahat untuk kerja esok hari. Teringat tahun lalu saat aku melepaskan orang yang aku tangisi, pernah aku cintai. Rasa itu amat menyakitkan bila diingat. Berjua pun belum pernah tapi sudah sebegitunya menyayangi, hingga harus dilepas juga.  Perasaan bersalah terhadap hati sendiri tak kunjung terhenti, aku merasa diri ini tak pantas memiliki tambatan hati dan bahagia, tak pantas diperjuangkan sebegitu seriusnya. Hingga berkali-kali tersakiti dan dikhianati. Namun selang beberapa detik, aku faham bahwa semua anggapanku salah.  Aku tak pernah berdoa pada Tuhan untuk segera ditemukan sosok yang mampu menggantikan posisinya, aku hanya berdoa segeralah Tuhan sembuhkan lukaku kala itu. Namun caraNya memang tak bisa ku baca, dengan salah satu hambaNya dibantu aku menyembuhkan lukaku. Payahnya memang aku tak sulit merasa jatuh cinta, dan tak dipungkiri aku juga ternyata tak ...