Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Berbelit-belit

Aku melihat daun yang berembun dipagi ini. Setitik air disana mengingatkanku pada banyaknya tumpahan air mata yang ada semalam lalu. Disaat kita berpisah meski hanya hitungan jam. Sungguh sebenarnya kata-katamu amat menyakitkan hatiku Namun apa hakku untuk melarangmu mengatakan itu semua? Termasuk salam perpisahan dan keputusan untuk menyudahi hubungan kita. Aku tahu, bahkan semua teman-temankupun tahu tentang hubunganku dengan kamu hanya sebatas Long Distance lewat Social Media tanpa pernah berjumpa. Yang sebagian besar orang anggap untuk pertemuan dan keberhasilan hubungan itu cuma kemungkinan yang paling kecil. Syukur-syukur bila nanti ada pertemuan. Awalnya aku kira kita bisa melewati keraguan seperti itu kedepannya, namun agaknya semua tlah terjawab semalam. Malam tepat dimana hari aku akan beristirahat untuk besok memulai hari kerja-ku, malam dimana aku mengharapkan kamu mengucapkan selamat malam dan menyuruhku beristirahat sayang. Malam itu kamu justru melontarkan segelintir k...

Lagi dan lagi

Harusnya kamu mengerti, Ketika aku sudah diam dan tak perduli lagi, Maka saat itu juga adalah kesempatan, untukmu mempertahankan aku atau melepasku, Aku takkan berbalik jika kau tak menahanku, Aku tak mau berjuang sendirian jika kamupun mengabaikanku, Bukan sekali aku menahanmu Bukan sekali aku meminta maaf padamu Bukan sekali aku ingin memperbaiki semua kesalahan antara kita Sekecil apapun Namun berkali-kali Cukup kau abaikan perjuanganku Bukan egoku yang besar Hanya saja rasa engganmu untuk mempertahankanku yang sangat kecil Mungkin memang hanya beberapa saat aku penting bagimu, Selebihnya aku harus tau diri, Namaku tidak sepenting itu difikiranmu. Bagiku mencintaimu setulusnya, bila tak dianggap. Aku bisa apa? Menangis? Aku baru faham setega ini ternyata kamu. Hehe.

Mendiamkanmu

Hai.. Sudah hampir 24 jam aku mendiamkanmu, bukan sebab apa. Bukan sebab aku ingin menjauhimu, ya kata lain memang aku ini seperti pengecut.. lari dari masalah Tapi aku hanya lelah, menghadapi sikapmu yang tak jua bisa kubaca apalagi mengerti. Aku hanya ingin memberi waktu padamu sedikit untuk berfikir, memilih untuk melepasku atau mempertahankanku yang begini adanya. Aku sudah berjuang kemarin, bersabar akan sikapmu yang kian berubah. Kini terserahmu ingin bagaimana lagi.. Aku tidak menyerah, hanya saja ingin memberimu peluang untuk memilih. Karena sayang, kita semua tau kalau hubungan dengan jarak jauh ini tidaklah mudah. Mengandalkan kepercayaan tanpa kejujurN itu sulit.