Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Luka yang kucintai

Kenapa untuk rindu saja sangat menyiksa? Kenapa untuk menyayangi saja perlu banyak dusta? Aku tak tau letak kesalahannya disebelah mana, Kali ini pada siapa aku akan bertanya? Tentang segala perasaan yang patut dipertahankan Atau segala sakit yang perlu dirasakan? Pada siapa aku bertanya? Apakah aku akan siap terus begini? Mencintai ketidakpastian? Seolah menggenggam angin yang tak terlihat, namun dapat dirasa Angin yang tak berwarna, namun amat menyejukkan Bolehkah aku mencintaimu sepenuh hatiku? Dan kamu membalas itu sesuai apa mauku? Ya aku tau ini egois Padahal aku pernah berkata pada temanku Bahwa dalam hal mencintai, kita tak boleh setitikpun egois Mencintai hak kita, begitupula dalam hal ia mau membalas atau tidak Semua punya hak masing-masing dalam dirinya apalagi hatinya Semua punya porsi masing2, mencintai atau dicintai. Disakiti atau menyakiti. Aku ingin bertanya lagi, Kapan perih ini usai? Bisakah aku terus bertahan? Mencintai luka ini...

Dari semalam

Jika saja aku tak merasakan kantuk yang luar biasa, Mungkin aku sudah menuliskan ini dari semalam, Ada beberapa patah kata yang kutuliskan semalam sebagai penghantar tidurku, bukan dengan mendengarkan lagu seperti biasa untuk mengiringi tidurku, aku malahsedikit  menuliskan curahan hatiku lewat kata. Cuaca pagi ini mendung, gerimis hujan tadi membasahi tubuhku yang lepas demam ini. Semoga saja tubuhku kembali membaik karena nyatanya sakit ditanah rantau itu amat menyiksa. Tapi sebab orang2 yang masih menyayangiku, rasa tekad untuk lekas sembuh ini sangat kuat. Aku tak ingin memanjakan tubuhku, aku harus sembuh. Selain itu tanpa aku hiraukan, mungkin seonggok hati didalam tubuhku ini juga perlu disembuhkan dari segala hal yang membuatku merasa perih. Tak apa aku akan pelan2 melakukannya dengan berdamai menghadapi segala kebahagiaan dan keperihan yang diberikan oleh kekasihku sekarang. Seperti kata-kataku postingan sebelumnya, aku benar belum pernah berjua dengannya. Sampai deti...

Bantu aku mengeja namamu, sekali saja.

Belakangan ini ... Disetiap penghujung malamku, sebagai penghantar tidur.. Aku sedang tidak tau harus mendengar lagu dengan judul dan tema apa. Ingin kudengar lagu bertemakan jatuh cinta, namun ketakutanku akan perubahan signifikanmu seperti kemarin membuatku mengurungkan niat mendengarkannya. Ingin kudengar lagu bertemakan menyedihkan tapi, ada hal-hal kecil yang mampu membuatku bahagia sebab dirimu. Aku.. seperti jatuh cinta  yang berbaring diatas aspal, kulihat indahnya langit tapi dengan bodohnya aku melupakan kenyataan bahwa aspal ini akan membakar habis punggungku, sebab panasnya sengatan matahari.  Aku melupakan kenyataan bahwa, akan ada malam tiba atau bahkan? Akan ada badai hujan yang datang. Memungkinkan aku berfikir kemana nanti aku akan berteduh?. Langit tak selamanya indah dipandang bukan?. Sama seperti perasaan ini, bahagianya takan selalu seperti ini. Dicintai olehmu, seperti ini rasanya.. membuatku kaku menuliskan segala kata. Dan ketika kamu melukaiku, ing...