Langsung ke konten utama

Dari semalam

Jika saja aku tak merasakan kantuk yang luar biasa,
Mungkin aku sudah menuliskan ini dari semalam,
Ada beberapa patah kata yang kutuliskan semalam sebagai penghantar tidurku, bukan dengan mendengarkan lagu seperti biasa untuk mengiringi tidurku, aku malahsedikit  menuliskan curahan hatiku lewat kata.

Cuaca pagi ini mendung, gerimis hujan tadi membasahi tubuhku yang lepas demam ini. Semoga saja tubuhku kembali membaik karena nyatanya sakit ditanah rantau itu amat menyiksa. Tapi sebab orang2 yang masih menyayangiku, rasa tekad untuk lekas sembuh ini sangat kuat. Aku tak ingin memanjakan tubuhku, aku harus sembuh.

Selain itu tanpa aku hiraukan, mungkin seonggok hati didalam tubuhku ini juga perlu disembuhkan dari segala hal yang membuatku merasa perih. Tak apa aku akan pelan2 melakukannya dengan berdamai menghadapi segala kebahagiaan dan keperihan yang diberikan oleh kekasihku sekarang.

Seperti kata-kataku postingan sebelumnya, aku benar belum pernah berjua dengannya. Sampai detik ini dengan melihat dirinya tersenyum dari jauh saja sudah membuatku jatuh cinta. Entah karena apa atau dari sudut mana kupandang dia, yang jelas cinta tak butuh alasan bukan?. Bukan sebab ketampanan apalagi hartanya.  Kalau saja aku memilih, banyak pria-pria mapan diluar sana yang mau denganku, tapi mereka tak mampu membuatku jatuh cinta sebegininya.

Kalau kata orang tua, memanglah cinta saja tidak cukup untuk kesehatan hati dan hidup didunia ini. Tapi apa yang bisa kuperbuat? Untuk menyangkal aku jaguh cinta pada pandangan jauh saja aku benar-benar tak bisa.

Andai aku bisa menjelaskan kepada dunia sekalipun, tentang keanehan perasaan ini. Sungguh akan kujelaskan bahwa aku jatuh cinta pada orang yang tak pernah kutemui. Berat memang menjalani hubungan jarak jauh ini, namun seperti diawal akau benar-benar tak bisa menyangkalnya.

Entah didunia nyata atau dimimpi, namanya yang terngiang difikiranku. Aku merasakan kepedihan dan kebahagiaan secara bersamaan. Maklum aku hanya manusia biasa, yang masih suka dengan ego menuntut kesempurnaannya. Tapi tidak separah itu, aku tak mungkin mengedepankan egoku. Aku menerimanya apapun kondisinya dan keadaannya untuk tetap bersamaku.

Semoga saja jatuh cinta ini tidak berlangsung sebentar, aku sangat berharap untuk bertemu dia suatu hari nanti. Aku ingin memeluknya dan memberitahunya bahwa aku sudah menyayanginya sebegini parahnya.

16 Agustus 2020, from Re to Awwln.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbelit-belit

Aku melihat daun yang berembun dipagi ini. Setitik air disana mengingatkanku pada banyaknya tumpahan air mata yang ada semalam lalu. Disaat kita berpisah meski hanya hitungan jam. Sungguh sebenarnya kata-katamu amat menyakitkan hatiku Namun apa hakku untuk melarangmu mengatakan itu semua? Termasuk salam perpisahan dan keputusan untuk menyudahi hubungan kita. Aku tahu, bahkan semua teman-temankupun tahu tentang hubunganku dengan kamu hanya sebatas Long Distance lewat Social Media tanpa pernah berjumpa. Yang sebagian besar orang anggap untuk pertemuan dan keberhasilan hubungan itu cuma kemungkinan yang paling kecil. Syukur-syukur bila nanti ada pertemuan. Awalnya aku kira kita bisa melewati keraguan seperti itu kedepannya, namun agaknya semua tlah terjawab semalam. Malam tepat dimana hari aku akan beristirahat untuk besok memulai hari kerja-ku, malam dimana aku mengharapkan kamu mengucapkan selamat malam dan menyuruhku beristirahat sayang. Malam itu kamu justru melontarkan segelintir k...