Bae, ingin aku tau sedang apa kau disana, ingin aku tau bersama siapa kau saat ini, ingin aku tau bagaimana kabar keseharianmu tanpa aku lagi?. Apakah kau sudah bahagia setelah kau teguk udara kebebasanmu?, Jika ya, dan kuharap begitu.
Aku ingin kau dan juga aku.. sama-sama tak pernah menyesali akan perpisahan kita kemarin. Karena perlahan, setelah aku baca dan cermati kisah terindah yang selama kita ukir tlah begitu banyak memberiku kebahagiaan tentang kebersamaan dan juga keikhlasan tentang melepaskan.
Perlahan jua, aku dapat menarik lagi sudut bibirku dan tak lagi sering meneteskan air mataku kala mengingat namamu. Namun biarlah aku mengenangmu dan mengingat semua kenangan indah kita, karena hanya hal itu yang menjadi penawar rinduku padamu.
Bae, aku yakin kau bisa menjemput cita-citamu tanpa aku disampingmu lagi. Dan akupun meyakinkan diriku sendiri untuk tetap tegar dalam mendamaikan hatiku akan kehilanganmu, dan selalu berusaha lebih semangat mengejar mimpiku meski harus tanpa engkau lagi.
Ketika fajar menyingsing, aku berdoa akan kekuatanku melewati hari-hari tanpamu.
Waktu senja menyapa, aku berharap keikhlasan setiap detik yang telah kulewati semoga bermakna selalu.
Seraya malam tiba, ku lantunkan serangkai namamu, kugantungkan harapan akan pertemuan kita dilangit malam, dan memejamkan mata sementara hati selalu mengharap akan adanya pertemuan denganmu disuatu hari kelak.
Bilasaja kita tak disandingkan, kan ku haturkan segala syukurku bahwa kau pernah menjadi bagian terindah dalam hidupku dan ikhlasku tak bersamamu.
Sekali lagi, izinkan aku menjaga cintaku padamu tanpa kau minta. Dan bilamana kita ditakdirkan bersama, cinta ini kan kujadikan hadiah terindah untukmu.
"Aku ingin bintang mengatakan padamu
Bahwa aku ingin melukismu disetiap malam
Aku ingin daun mengatakan padamu
Bahwa aku rindu didekapmu saat waktu dingin membelengguku
Tahukah engkau wahai langit?
Sungguh aku ingin bertemu membelai wajahnya
Ingin kusematkan indahnya nebula
Disudut retinanya
Walau hanya sajak sederhana
Izinkan aku ungkap secercah rasa dan kerinduan"
Aku ingin kau dan juga aku.. sama-sama tak pernah menyesali akan perpisahan kita kemarin. Karena perlahan, setelah aku baca dan cermati kisah terindah yang selama kita ukir tlah begitu banyak memberiku kebahagiaan tentang kebersamaan dan juga keikhlasan tentang melepaskan.
Perlahan jua, aku dapat menarik lagi sudut bibirku dan tak lagi sering meneteskan air mataku kala mengingat namamu. Namun biarlah aku mengenangmu dan mengingat semua kenangan indah kita, karena hanya hal itu yang menjadi penawar rinduku padamu.
Bae, aku yakin kau bisa menjemput cita-citamu tanpa aku disampingmu lagi. Dan akupun meyakinkan diriku sendiri untuk tetap tegar dalam mendamaikan hatiku akan kehilanganmu, dan selalu berusaha lebih semangat mengejar mimpiku meski harus tanpa engkau lagi.
Ketika fajar menyingsing, aku berdoa akan kekuatanku melewati hari-hari tanpamu.
Waktu senja menyapa, aku berharap keikhlasan setiap detik yang telah kulewati semoga bermakna selalu.
Seraya malam tiba, ku lantunkan serangkai namamu, kugantungkan harapan akan pertemuan kita dilangit malam, dan memejamkan mata sementara hati selalu mengharap akan adanya pertemuan denganmu disuatu hari kelak.
Bilasaja kita tak disandingkan, kan ku haturkan segala syukurku bahwa kau pernah menjadi bagian terindah dalam hidupku dan ikhlasku tak bersamamu.
Sekali lagi, izinkan aku menjaga cintaku padamu tanpa kau minta. Dan bilamana kita ditakdirkan bersama, cinta ini kan kujadikan hadiah terindah untukmu.
"Aku ingin bintang mengatakan padamu
Bahwa aku ingin melukismu disetiap malam
Aku ingin daun mengatakan padamu
Bahwa aku rindu didekapmu saat waktu dingin membelengguku
Tahukah engkau wahai langit?
Sungguh aku ingin bertemu membelai wajahnya
Ingin kusematkan indahnya nebula
Disudut retinanya
Walau hanya sajak sederhana
Izinkan aku ungkap secercah rasa dan kerinduan"
Komentar
Posting Komentar