Langsung ke konten utama

Cinta-ku karena Allah

Bersembunyilah dari apa yang dapat ku tatap
Pergilah dengan seluruh ruh yang melekat pada tubuhmu, dan
Menghilanglah dari setiap sudut yang dapat kujumpai

Sungguh, lukaku telah kering dibasuh embun
Sakitku telah hilang ditelan waktu
Dan biarlah tersisa doa sebagai penawar rinduku padamu

Dari ujung dusta kau ajarkanku memaafkan
Dari sebilah kecewa kau ajarkanku mengikhlaskan
Dan dari seluruh raga kau ajarkanku untuk tersadar, bahwa seiring detik kian berlalu kau tetap akan hilang meninggalkan sendu

Karena sendu itulah yang membawaku kembali pada-Nya
Sinar kesedihan diganti kebahagiaan oleh-Nya
Dan seluruh harapan masa depan sudah dijanjikan-Nya

Terimakasih, pernah menjadi lika-liku disudut hatiku
Aku takkan pernah kehilanganmu lagi, meski nyatanya aku tak akan lagi melihatmu dengan kedua bola mataku
Meski nyatanya aku tak bisa lagi menatapmu lewat jejaring sosialku
Karena aku yakin, deru nafasmu selalu bisa kurasakan ketika namamu kuuntai perlahan kelangit-Nya
Seperti panah-an yang melesat jauh menembus cakrawala

Aku bertemu denganmu berkat-Nya
Aku pernah bersamamu sebab-Nya
Aku berpisah denganmu-pun karena-Nya
Dan aku tak akan pernah merasa kehilanganmu lagi, karena kamu adalah milik-Nya.

Ya.. aku mencintaimu karena Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari semalam

Jika saja aku tak merasakan kantuk yang luar biasa, Mungkin aku sudah menuliskan ini dari semalam, Ada beberapa patah kata yang kutuliskan semalam sebagai penghantar tidurku, bukan dengan mendengarkan lagu seperti biasa untuk mengiringi tidurku, aku malahsedikit  menuliskan curahan hatiku lewat kata. Cuaca pagi ini mendung, gerimis hujan tadi membasahi tubuhku yang lepas demam ini. Semoga saja tubuhku kembali membaik karena nyatanya sakit ditanah rantau itu amat menyiksa. Tapi sebab orang2 yang masih menyayangiku, rasa tekad untuk lekas sembuh ini sangat kuat. Aku tak ingin memanjakan tubuhku, aku harus sembuh. Selain itu tanpa aku hiraukan, mungkin seonggok hati didalam tubuhku ini juga perlu disembuhkan dari segala hal yang membuatku merasa perih. Tak apa aku akan pelan2 melakukannya dengan berdamai menghadapi segala kebahagiaan dan keperihan yang diberikan oleh kekasihku sekarang. Seperti kata-kataku postingan sebelumnya, aku benar belum pernah berjua dengannya. Sampai deti...

Mengertilah

Aku bukan tak menghargai perasaanmu Aku ingin sendiri dan aku terlalu lelah untuk merasakan sakitnya jatuh cinta hingga dikhianati lalu patahati. Ya.. aku terlalu lelah untuk itu semua tolong biarkan aku bernafas dan pasrah akan takdir Tuhan biarkan aku menari dalam doa2ku dan biarkan hanya Tuhan yang mengetahui perasaanku. Sejauh ini biarkan aku memilih jalanku tolong jangan menguntitku jangan mengikutiku, aku bukanlah penjahat atau tawananmu biarkan aku melihat langit tanpa awan mendung disana biarkan aku berlari dan bangkit jika terjatuh biarkan aku terbang bebas menghindari badai disana cukup lihat aku dari kejauhan cukup balas rinduku lewat doamu jangan ikat aku lagi.. jangan.. jangan .. aku hanya ingin berbakti pada kedua orangtuaku tanpa membantah dan melawan mereka aku hanya ingin lebih mencintai ALLAH sebelum mencintai hamba-Nya yang lain Tenang, aku takkan menjahatimu, aku takkan melupakanmu bagaimanapun juga kau adalah kenanganku yang mungkin jika Al...

Lelah dan Bertahan

Sudah pukul berapa aku masih mendengarkan lagu yang menyayat hati? Harusnya aku sudah memejamkan mataku dan beristirahat untuk kerja esok hari. Teringat tahun lalu saat aku melepaskan orang yang aku tangisi, pernah aku cintai. Rasa itu amat menyakitkan bila diingat. Berjua pun belum pernah tapi sudah sebegitunya menyayangi, hingga harus dilepas juga.  Perasaan bersalah terhadap hati sendiri tak kunjung terhenti, aku merasa diri ini tak pantas memiliki tambatan hati dan bahagia, tak pantas diperjuangkan sebegitu seriusnya. Hingga berkali-kali tersakiti dan dikhianati. Namun selang beberapa detik, aku faham bahwa semua anggapanku salah.  Aku tak pernah berdoa pada Tuhan untuk segera ditemukan sosok yang mampu menggantikan posisinya, aku hanya berdoa segeralah Tuhan sembuhkan lukaku kala itu. Namun caraNya memang tak bisa ku baca, dengan salah satu hambaNya dibantu aku menyembuhkan lukaku. Payahnya memang aku tak sulit merasa jatuh cinta, dan tak dipungkiri aku juga ternyata tak ...