Langsung ke konten utama

Aku tak ingin kamu kembali

Hati-ku tlah disinggahi banyak hati,
Kemudian semua dari mereka pergi,
Seperti tamu sementara.. sempat membuatku tertawa, bahkan sampai menangis

Untungnya mereka tidak menetap,
Kalau iya, bisa mati sebelum waktunya aku.. bertahan dengan Sisa puing hati ini memang cukup berat untukku.

Seperti yang kemarin, seperti kamu..

Kehilanganmu sangat menyakitkan, bagaimana tidak? Karena kemarin aku benar2 telah menjatuhkan harapan cintaku sejatuh-jatuhnya padamu.
Sampai aku buta, dan lupa bahwa kamu tidak menetap dan hanya sementara untuk singgah. Aku harusnya sudah faham setelah perpisahan pertama kita kala itu, alam sudah cukup membuktikan bahwa kamu sedang bercanda padaku. Tapi malah aku kekeuh, bahwa kamu masih menginginkanku.

Akhirnya aku sendiri yang terlukai, bersimbah darah. Lukaku menganga, dan aku berharap aku segera mampu menutupnya, entah seorang diri atau ada yang menemani.
Tapi aku yakin, bila Tuhan tak mampu membiarkanku bangkit sendirian, pasti ia akan segera kirimkan malaikatnya untukku, untuk menemaniku mencari senyumku kembali.

Semoga saja, aku tidak salah dalam memilih lagi. Dan kamu, segera menemukan pulangmu. Meski bukan aku. Kita punya bahagia masing-masing. Aku ikhlas.

Jangan tanya.. rasanya..
Ini menyakitkan, mengikhlaskanmu.. tapi harus kulakukan. Terimakasih untuk beberapa waktu kemarin, pernah mencintaiku.

Re 4 Awwln.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari semalam

Jika saja aku tak merasakan kantuk yang luar biasa, Mungkin aku sudah menuliskan ini dari semalam, Ada beberapa patah kata yang kutuliskan semalam sebagai penghantar tidurku, bukan dengan mendengarkan lagu seperti biasa untuk mengiringi tidurku, aku malahsedikit  menuliskan curahan hatiku lewat kata. Cuaca pagi ini mendung, gerimis hujan tadi membasahi tubuhku yang lepas demam ini. Semoga saja tubuhku kembali membaik karena nyatanya sakit ditanah rantau itu amat menyiksa. Tapi sebab orang2 yang masih menyayangiku, rasa tekad untuk lekas sembuh ini sangat kuat. Aku tak ingin memanjakan tubuhku, aku harus sembuh. Selain itu tanpa aku hiraukan, mungkin seonggok hati didalam tubuhku ini juga perlu disembuhkan dari segala hal yang membuatku merasa perih. Tak apa aku akan pelan2 melakukannya dengan berdamai menghadapi segala kebahagiaan dan keperihan yang diberikan oleh kekasihku sekarang. Seperti kata-kataku postingan sebelumnya, aku benar belum pernah berjua dengannya. Sampai deti...

Berbelit-belit

Aku melihat daun yang berembun dipagi ini. Setitik air disana mengingatkanku pada banyaknya tumpahan air mata yang ada semalam lalu. Disaat kita berpisah meski hanya hitungan jam. Sungguh sebenarnya kata-katamu amat menyakitkan hatiku Namun apa hakku untuk melarangmu mengatakan itu semua? Termasuk salam perpisahan dan keputusan untuk menyudahi hubungan kita. Aku tahu, bahkan semua teman-temankupun tahu tentang hubunganku dengan kamu hanya sebatas Long Distance lewat Social Media tanpa pernah berjumpa. Yang sebagian besar orang anggap untuk pertemuan dan keberhasilan hubungan itu cuma kemungkinan yang paling kecil. Syukur-syukur bila nanti ada pertemuan. Awalnya aku kira kita bisa melewati keraguan seperti itu kedepannya, namun agaknya semua tlah terjawab semalam. Malam tepat dimana hari aku akan beristirahat untuk besok memulai hari kerja-ku, malam dimana aku mengharapkan kamu mengucapkan selamat malam dan menyuruhku beristirahat sayang. Malam itu kamu justru melontarkan segelintir k...