Hati-ku tlah disinggahi banyak hati,
Kemudian semua dari mereka pergi,
Seperti tamu sementara.. sempat membuatku tertawa, bahkan sampai menangis
Untungnya mereka tidak menetap,
Kalau iya, bisa mati sebelum waktunya aku.. bertahan dengan Sisa puing hati ini memang cukup berat untukku.
Seperti yang kemarin, seperti kamu..
Kehilanganmu sangat menyakitkan, bagaimana tidak? Karena kemarin aku benar2 telah menjatuhkan harapan cintaku sejatuh-jatuhnya padamu.
Sampai aku buta, dan lupa bahwa kamu tidak menetap dan hanya sementara untuk singgah. Aku harusnya sudah faham setelah perpisahan pertama kita kala itu, alam sudah cukup membuktikan bahwa kamu sedang bercanda padaku. Tapi malah aku kekeuh, bahwa kamu masih menginginkanku.
Akhirnya aku sendiri yang terlukai, bersimbah darah. Lukaku menganga, dan aku berharap aku segera mampu menutupnya, entah seorang diri atau ada yang menemani.
Tapi aku yakin, bila Tuhan tak mampu membiarkanku bangkit sendirian, pasti ia akan segera kirimkan malaikatnya untukku, untuk menemaniku mencari senyumku kembali.
Semoga saja, aku tidak salah dalam memilih lagi. Dan kamu, segera menemukan pulangmu. Meski bukan aku. Kita punya bahagia masing-masing. Aku ikhlas.
Jangan tanya.. rasanya..
Ini menyakitkan, mengikhlaskanmu.. tapi harus kulakukan. Terimakasih untuk beberapa waktu kemarin, pernah mencintaiku.
Re 4 Awwln.
Komentar
Posting Komentar